Jumat, 29 April 2016

Pritasma (Salbutamol 40 mg) - Meringankan Gejala Sesak Nafas Karena Asma

Asma Bronkial
Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Salbutamol sulfat 4,8 mg setara dengan salbutamol         4 mg

Cara kerja obat :
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bias digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Indikasi :
Kejang bronkus pada semua jenis asma bronchial, bronchitis kronis dan emphysema.

Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.

Dosis / posologi :
Tablet 4 mg :
Dewasa (> 12 tahun)      : ½ -1 tablet 3-4 kali sehari
                                                Dosis dapat dinaikkan secara berangsur
                                                Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah
Anak-anak          :2-6 tahun           : ¼ - ½ tablet 3-4 kali sehari
                                6-12 tahun          : ½ tablet 3-4 kali sehari

Efek samping :
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot,takikardia, sakit kepala dan ketegangan. Efek ini terjadi pada semua perangsang adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis (mimisan), susah tidur.

Peringatan dan perhatian :
  • Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler, hipertiroid dan diabetes mellitus.
  • Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trisemester pertama, hanya jika benar-benar diperlukan
  • Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekresi melalui air susu
  • Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti
  • Pemberian intravena pada pasien diabetic perlu dimonitor kadar gula


Interaksi obat :
  1. Efek salbutamol dihambat oleh B2 – antagonis
  2. Pemberian bersamaan dengan monoamine oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
  3. Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non selektif seperti propanolol, tidak bias diberikan bersamaan.


Overdosis :
  • Tanda-tanda over dosis adalah tremor dan tachycardia. Pemberian suatu alpha-adrenergic blocker melalui injeksi intravena dan suatu beta-blocking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus.
  •  Hypokalemia




Sumber : PT. MOLEX AYUS


Advertiser